1.
Kematian adalah hal kecil bagi seorang muslim
Saat Rasulullah akan meninggal dunia dan sedang sakit keras, beliau keluar karena mendengar beberapa sahabat menangis terisak karena khawatir jika beliau meninggal dunia. Setelah memuji Allah dan bershalawat maka beliau mengatakan:
Wahai manusia jangan kalian bersedih, karena pertemuan kita sebenarnya (yang akan abadi) itu akan bermula setelah telagaku nanti.
Ada 2 telaga, Haud (Di Mahsyar) seluas pandangan mata, dari Madinah sama Hajr. Yang meminum darinya tak pernah haus selamanya. Kemudian juga ada telaga al Kautsar.
Jangan sedih ketika orang yang kita cintai meninggal, dia tidak hilang. Dia hanya mendahului kita ke akhirat sana. Rukun iman ke lima, iman kepada hari akhir.
2.
Orang yang sibuk dengan dunia, dia terhalang dari mengerjakan apa yang bermanfaat.
Lihat, orang-orang yang sangat sibuk bekerja, berdagang, usaha, mereka sampai tidak sempat mengaji, menuntut ilmu, berkumpul keluarga, bahkan ada yang sampai meninggalkan solat.
Padahal dunia itu apa? Tidak ada artinya sama sekali.
Jika kita sudah tahu hakikat dunia, kita akan menghormati orang-orang yang berilmu, taat kepada Allah.. bukan orang-orang kaya.
Sesungguhnya yang mulia di sisi Allah adalah yang bertaqwa, bukan yang mempunyai harta, kedudukan, jabatan. Buktinya, orang yang berilmu meskipun dia miskin, tetap didatangi banyak orang. Itu karena Allah meninggikan derajatnya.
3.
Orang yang stress/pikirannya kacau/tidak tenang/depresi, itu berkaitan dengan keimanan. Karena itu berarti rasa sabar, tawakkal, mengharap rahmat Allah berkurang. Jadi depresi merupakan tanda dari gangguan keimanan.
4.
Disebutkan bahwa Hasal Al Bashri pernah bertemu laki laki yang acuh dan lalai dari beribadah. Maka Hasan Al Bashri bertanya, "Berapa umur Anda?" Laki laki itu menjawab "60 tahun."
Hasan berkata, "Tidakkah Anda sadar bahwa Anda sedang dalam perjalanan (menuju kemarian) dan hampir saja Anda sampai tujuan akhir?"
Laki-laki itu berkata " Innalillahi wa inna ilahi rajiun."
Hasan berkata, " Apakah Anda tahu tafsir kalimat Innalillahi wa inna ilaihi rojiun?"
"Memangnya apa tafsirnya?"
Dan memang benar banyak orang yang membaca / mengulang-ulang dzikir tertentu namun tak paham makna dan kandungan dzikir tersebut.
"Kalimat innalillah (sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah) maksudnya 'aku adalah hamba Allah.' dan kalimat wa inna ilaihi rajiun (sesungguhnya kepada-Nya kita akan kembali) maksudnya 'aku akan kembali kepada Allah.'
Ketika Anda mengetahui bahwa Anda adalah hamba kepunyaan Allah dan yakin bahwa Anda akan kembali kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah akan menyidang Anda. Dan bila anda sudah mengetahui bahwa kelak Allah akan menyidang Anda, maka persiapkan dari sekarang jawabannya!"
Seketika, laki-laki itu sadar dan merasa bahwa dirinya harus diperbaiki.
"Kalau begitu, adakah solusinya? Berikan jalan keluar kepadaku."
Hasan menjawab, "Solusinya mudah. Berbuat baiklah di sisa umur Anda niscaya dosa Anda yang telah lalu diampuni. Karena apabila anda berbuat buruk di sisa umur Anda, maka Anda akan dihukum atas dosa yang akan datang dan dosa yang telah lalu."
5.
Bahaya orang yang riya', mengungkit-ungkit pemberian, ujub dengan amalnya
Perumpamaan dia seperti perumpaan batu bening, di atasnya ada pasir, kemudian batu tersebut diguyur oleh hujan. Akhirnya pasir di atas batu itu hilang, bersih, bening...
Kata Imam Hajar Al-Asqalani, Riya' adalah menampakkan ibadah supaya dilihat orang lain.
Apa tujuannya? Agar dipuji.
Hadist yang diriwayatkan Imam Ibnu Khuzaimah, Rasulullah menemui para shahabat lalu bersabda, "Wahai manusia, jauhi diri kalian dari syirik-syirik rahasia."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu syirik rahasia?"
Rasulullah bersabda, "Seseorang sholat lalu dia memperbagus sholatnya karena dilihat oleh seseorang."
Astaghfirullahaladzim
Rasulullah bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatuj yang paling aku takutkan terhadap kalian dibandingkan Al Masih Ad Dajjal
"Tentu Rasulullah, apa itu?"
"Syirik yang tersembunyi."
Dajjal kalau keluar sangat menipu manusia... ternyata riya lebih ditakutkan Rasulullah.
Rasulullah berkata, Allah berfirman,
"Aku Dzat yang sangat tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang beramal dan dia mensyirikkan-Ku di dalamnya (Riya') maka Aku tinggalkan dia dan amalnya."
Kita ini manusia yang suka pujian. Ini yang menyebabkan seorang sulit lepas dari riya'. Jangan pernah tertipu dengan pujian manusia, manusia cuma melihat dzahirnya saja.
Pernyakit riya' harus diobati karena merupakan sifat orang munafik al khallas (yang bernar-benar murni kemunafikannya.)
Bukan sekadar munafik amali, i'tiqadi, aqidah...
An-Nisa 142
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
Orang riya' pasti amalnya tidak maksimal, tidak memperlihatkan kualitas, asal terlihat.
Dan pasti terputus setelah tidak dilihat lagi oleh manusia.
Orang yang istiqamah adalah tanda ikhlas. Yang tidak istiqamah adalah tanda tidak ikhlas.
Ketika seluruh manusia diberi pahala sesuai amalnya, maka orang yang riya',
Allah berfirman, "silakan pergi kepada orang yang kalian riya'i, apakah kalian akan mendapatkan pahala dari mereka."
Nabi mengatakan, "Yang pertama kali akan dihisab dan dilemparkan ke api neraka ada 3 golongan,
yang pertama, orang yang mati di kancah jihad. 'Aku berperang di jalanMu sampai aku mati syahid."
"Dusta, namun sebenarnya engkau berperang agar dikatakan pahlawan, dan gelar itu telah engkau dapatkan."
Lalu Allah panggil malaikat, orang itu diseret dengan wajah di bawah sampai dilempar ke api neraka
Lalu orang yang kedua, belajar ilmu agama lalu mengajarkannya, dan membaca al qur'anul karim.
"Untuk apa kau gunakan nikmat tersebut?"
"Aku mempelajari dan mengajarkan ilmu agama, membaca qur'an semata-mata untuk meraih ridhoMu."
"Dusta, namun sejatinya engkau mempelajari ilmu agama agar dikatakan alim, ulama, dan engkau membaca qur'an agar dipanggi qori'. Dan gelar itu telah engkau dapatkan di dunia."
Dan yang ketiga adalah seseorang yang diberikan harta oleh Allah.
"Aku tidak pernah meninggalkan satu jalan kebaikan yang Engkau cintai kecuali aku dermakan hartaku disana."
"Dusta, namun sejatinya engkau melakukan hal itu agar dikatakan dermawan dan gelar itu telah engkau dapatkan..
Ini sebab kenapa kita harus mengobati penyakit riya'
Nabi selalu berdoa agar amalannya diterima, agar terhindar dari syirik...